Kata Pengantar
Bismillaahirrahmaanirraahiim,
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillah
Wasyukrulillah, Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat illahi Rabbi,
Rabb semesta alam. Kita menyembah kepada-Nya, memohon ampunan-Nya, meminta
rizki-Nya, hanya kepada-Nya kita semua akan dikembalikan. Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah Azza Wa Jalla, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
SAW utusan Allah, Rasul kita, pemimpin kita, teladan kita sepanjang masa.
Karya tulis ini berisi
tentang hasil analisa kami mengenai anak jalanan. Berawal dari keprihatinan dan
kepedulian terhadap anak jalanan, maka kami mengankat tema mengenai Pendidikan Efektif Bagi Anak Jalanan.
Dengan adanya
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat
memotivasi penulis ke arah yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan terima kasih serta penghargaan atas segala bantuan
bagi semua pihak yang terkait dalam proses penyelesaian karya tulis ini.
Jazakallahu Khairan Katsiiran. Semoga Allah SWT memberkati kita semua. Amin
Bandung, Juli 2011
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar ………………………………………………………………. ii
Daftar
Isi ……………………………………………………………………... iii
Abstrak………………………………………………………………………... iv
I.
Pendahuluan
1. Latar
Belakang ………………………………………………………... 5
2. Rumusan
masalah……………………………………………………… 5
3. Tujuan
dan manfaat …………………………………………………… 6
II.
Tinjauan Pustaka
1.
Pengertian Anak Jalanan
……………………………………………… 6
2. Pendidikan
Anak Jalanan ……………………………………………... 6
3. Program
Pemerintah…………………………………………………… 7
4. Peranan
Rumah Singgah ……………………………………………… 7
III. Metodelogi
……………………………………………………………….. 7
IV.
Hasil Penelitian …………………………………………………………... 8
V.
Kesimpulan ………………………………………………………………. 8
Daftar Pustaka …………………………………………………………… iv
Abstrak
Sering kali setiap kita
mendengar kata anak jalanan, umumnya dibenak kita tergambar sesosok anak yang
kucel, nakal, tidak beraturan, kotor, miskin, dsb. Namun faktanya, mereka sama
seperti kita hanya keadaan mereka yang membedakan dengan kita yang ada disini.
Mungkin mereka yang disana tidak seberuntung kita disini.
Sebagai warga negara
mereka punya hak untuk dilindungi dan mendapatkan pendidikan yang layak, namun
pendidikan seperti apa yang efektif bagi mereka. Karena seperti pandangan kita
sebelumnya bahwa mereka itu unik, mereka terlahir dengan kehidupan yang keras
untuk itu dalam bidang pendidikan bagi mereka pun memerlukan teknik khusus agar
mereka dapat nyaman dalam proses pendididkannya.
I.
Pendahuluan
1.
Latar belakang
Banyaknya anak jalanan, sekitar 2000 lebih anak harus hidup di jalan
merupakan angka yang sangat besar mengingat negara kita merupakan negara yang
berkembang. Kemiskinan yang merupakan sumber masalah utama yang menyebabkan
makin tingginya anak jalanan yang harus turun kejalan demi membantu
perekonomian keluarganya.
Masalah ini sudah sering diungkapkan baik oleh pihak organisasi sosial,
pemerintah, mahasiswa, maupun masyarakat pada umumnya. Upaya untuk
mensejahterakan mereka pun sudah dilakukan, dimulai dari bantuan pendidikan,
dana sosial, dsb. Namun sampai saat ini upaya tersebut dirasa kurang efektif, dibuktikan dengan data anak
jalanan yang terus meningkat jumlahnya setiap tahun. Pendidikan bagi anak
jalanan selama ini hanya sebatas pendidikan dan pengenalan kerajianan bagi
mereka itupun dalam kenyataanya masih banyak anak jalanan yang tidak mau
mengikuti pendidikan yang sudah disediakan. Umumnya mereka menolak mengikuti
pendidikan dikarenakan mereka telah mengenal uang, sehingga kebanyakan dari
mereka berfikir pendidikan tidak perlu karena tanpa sekolahpun mereka sudah
dapat menghasilkan uang.
Padahal seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan merupakan suatu tolak
ukur kemajuan suatu negara. Dengan pendidikan kita dapan mencetak para generasi
yang akan mengukir suatu sejarah keberhasilan.
2.
Rumusan Masalah
a.
Siapa itu anak jalanan?
b.
Bagaimana tindakan pemerintah dalam menanggulangi anak
jalanan?
c.
Bagaimana peran serta masyarakat sebagai bentuk kepedulian
kepada anak jalanan?
d.
Mengapa sebagian besar dari pendidikan yang diberikan
kepada anak jalanan tidak memberikan pengaruh yang besar bagi anak jalanan?
Sebenarnya apakah penyebabnya, apakah metodenya ataukah dari kualitas
pelayananya?
e.
Kendala apa saja yang dirasakan oleh setiap lembaga sosial
baik swasta, pemerintah, ataupun masyarakat?
f.
Bagaimana pendidikan yang paling efektif diterapkan kepada
anak jalanan?
g.
Bagaimana peranan rumah singgah bagi anak jalanan?
3.
Tujuan dan Manfaat
a.
Mengurangi jumlah anak jalanan,
b.
Memberikan suatu informasi baru mengenai penanganan anak
jalanan, melalui jalur pendidikan
II.
Tinjauan Pustaka
1.
Pengertian Anak Jalanan
Anak jalanan adalah
sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namun masih memiliki hubungan dengan keluarganya. Tapi hingga kini belum ada
pengertian anak jalanan yang dapat dijadikan acuan bagi semua pihak.
2.
Pendidikan Anak Jalanan
a.
Pendidikan moral, etika dan agama.
Lembaga sosial masyarakat dengan
metode pendidikan berbasis agama, pembinaannya lebih ditekankan pada perbaikan
moral, etika dan aqidah anak. Sebagai contoh adalah yayasan daarut tauhid yang
dikelola oleh aa gym.
b.
Pendidikan kesenian
Salah satu metode pendidikan yang
diberikan berbasis pada kesenian yang lebih ditekankan pada kesenian musik sang
anak sehingga memiliki wawasan yang lebih luas tentang dunia kesenian musik.
Tujuannya agar anak-anak jalanan yang telah dibekali keterampilan music
diharapkan bisa menjadi seorang seniman artinya bisa mendapatkan uang tanpa
harus meminta di jalan tapi bisa dengan membuat konser kecil, pengisi pesta,
ataupun pengisi di acara kafe.
c.
Pendidikan kreatifitas.
Salah satu metode pendidikan yang
lebih ditekankan pada pembinaan kreatifitas anak agar anak lebih terpacu kreatifitasnya
untuk membangun jiwa kewirausahaan seperti membuat hasil karya, yang nantinya
dapat menghasilkan sesuatu yang berguna. Salah satu contohnya adalah yayasan
G.A.N.K (Jl. Deme 37, Gatot Soebroto Bandung)
3.
Program Pemerintah
Pemerintah menyediakan beberapa
program pendidikan luar sekolah seperti kejar usaha, kejar paket A (setara SD),
kejar paket B (setara SLTP), bimbingan belajar, diktagama (pendidikan watak dan
dialog keagamaan), latorma (pelatihan olahraga), sinata (sinau wisata),
lasentif (pelatihan seni dan kreativitas), kelompok bermain, kampanye KHA
(konvensi hak anak-anak), FBR (forum berbagi rasa) dan pelatihan Taruna
Mandiri.
Namun sampai saat ini program
pemerintah ini masih belum dapat berjalan secara lancar, diakibatkan beberapa
kendala diantaranya,
a.
Banyaknya “ Kebocoran “
b.
Kurangnya keseriusan
c.
Kurangnya biaya
d.
Kurangnya sarana dan prasarana
4.
Peranan Rumah Singgah
Sampai saat ini kepedulian masyarakat
maupun lembaga-lembaga sosial menangani masalah anak jalanan ikut meningkat,
hal ini dibuktikan dari banyaknya rumah singgah bagi para anak jalanan. Rumah
singgah sendiri berperan untuk
a.
Membentuk kembali sikap dan prilaku anak yang sesuai dengan nilai-nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat.
b. Mengupayakan anak-anak kembali
kerumah jika memungkinkan atau ke panti dan lembaga pengganti lainnya jika
diperlukan.
c. Memberikan berbagai alternatif
pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan anak dan menyiapkan masa depannya sehingga
menjadi masyarakat yang produktif.
III.
Metodologi
Penelitian
ini menggunakan pendekatan pustaka dan pendekatan realita. Digunakannya
metodologi pendekatan pustaka dan
pendekatan realita dikarenakan sumber pustaka yang cukup banyak sehingga hasil
yang dicapai cukup akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
IV.
Hasil Penelitian
Berdasarkan kajian yang
telah dilakukan, anak jalanan memang harus mendapatkan suatu sistem pendidikan
khusus. Mengingat karakter mereka yang cukup keras karena mereka hidup dijalan
sehingga pendidikan bagi mereka tidak bisa disamakan dengan pendidikan siswa
pada umumnya. Beberapa jenis pendidikan yang selama ini diadakan oleh beberapa
rumah singgah ataupun lembaga-lembaga sosial yang menangani mereka cukup
bervariatif dan tentunya dengan cetakan anak jalanan yang berbeda pula.
Memahami secara psikologis
anak jalanan sendiri sangat penting dalam menentukan metoda pendidikan yang
dapat diterapkan. Anak jalanan yang bersifat keras kemungkinan disebabkan
karena kondisi lingkungan mereka yang menuntut mereka untuk dapat bertahan
hidup. Terkadang dari kondisi inilah yang kemungkinan membuat sebagian anak
jalanan berfikir pendidikan tidak untuk mereka yang dijalanan. Meruntuhkan
paradigma ini sangat diperlukan. Mengajak mereka belajar tanpa paksaan dengan
menumbuhkan kepercayaan diantara mereka jelas sangat penting sehingga mereka
dapat menyadari tentang pentingnya suatu pendidikan bagi mereka. Menumbuhkan
motivasi bagi mereka untuk dapat hidup lebih baik, untuk bangkit dari
keterpurukan. Membekali mereka dengan siraman rohani tentunya dapat menjadi penyeimbang
jiwa mereka yang umumnya bimbang menjadi lebih tenang sehingga mereka dapat
menjadi lebih bijak dalam memandang kehidupan. Mereka akan menghargai sang
pencipta dan mereka tidak akan berputus asa karena hidup adalah tantangan bagi
mereka. Selain itu membekali mereka dengan suatu keterampilan baik dibidang
kesenian, tekstil, kerajianan, perniagaan, kewirausahaan, dsb. Dengan pendidikan keterampilan ini
diharapkan mereka dapat mandiri sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan
yang layak bagi kemajuan kehidupan mereka.
V.
Kesimpulan
Dari hasil kajian kami
dapat disimpulakan bahwa pendidikan yang efektif bagi anak jalanan meliputi
pendidikan agama/moral, pemberian motivasi bagi mereka, dan pembekalan
keterampilan.
Akhirnya, diharapkan
dari penelitian ini mampu memberikan masukkan bagi para masyarakat, pemerintah, dan organisasi sosial
yang peduli terhadap anak jalanan untuk dapat meningkatkan bantuan mereka dalam
bidang pendidikan bagi anak jalanan.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar