Tanggal Praktikum : 17 April 2011
Penetapan : Kadar HCO3 dari NaHCO3
Zat yang ditimbang : NaHCO3 Berat: 1,5003 gram
Labu Ukur : 250 mL Pipet:
25 mL
Reaksi:
NaHCO3 +
HCl → H2CO3 + NaCl
Kuning Jingga Merah
Prinsip Kerja:
Sejumlah tertentu sampel HCO3 dititrasi oleh larutan standar HCl 0,1 N
dengan indicator metil jingga sampai
dengan TA (Titik Akhir). TA ditandai dengan perubahan warna indicator dari
kuning sampai jingga merah. TE (Titik Ekivalen) = TA (Titik Akhir) dimana TE :
EK HCl = EK NaHCO3 = EK HCO3
Teori Dasar:
Volumetri merupakan suatu metode
yang didasarkan pada pengukuran volume sejumlah larutan pereaksi yang
diperlukan untuk bereaksi dengan senyawa yang hendak ditentukan (Analisis Farmasi, hlm 145). Salah satu jenis analisis volumetrik adalah titrasi. (H.J. Roth). Secara prinsip
dalam analisis volumetrik, zat yang akan dianalisis dibuat dalam bentuk larutan kemudian
direaksikan dengan larutan baku (titran) yang kadarnya telah diketahui. Penambahan titran dilakukan sampai sejumlah titran tersebut ekivalen dengan jumlah zat yang dianalisis.
Dalam metoda ini terdapat dua
larutan yang beraksi, yaitu larutan strandar dan larutan sampel. Larutan standar terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu Larutan baku primer dan larutan baku sekunder. Larutan baku primer adalah larutan yang dibuat dari zat baku primer dengan
penimbangan dan pelarutan yang teliti, sehingga konsentrasinya dapat diketahui
dengan perhitungan, sedangkan
larutan baku sekunder adalah
larutan yang dibuat dari xat baku sekunder. Atau zat baku primer yang ditimbang
dan dilarutkan tidak dengan teliti. Untuk dapat digunakan sebagai larutan
standar, maka larutan ini harus dibakukan dengan larutan standar yang sudah
diketahui konsentrasinya.
Asam secara sederhana didefinisikan
sebagai zat yang bila dilarutkan dalam
air mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hydrogen, sedangkan basa
mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidroksil. Asam atau pun basa yang mengalami disosiasi sempurna merupakan asam atau basa kuat, misalnya HCl, HNO3,
NaOH dan KOH. Sebaliknya bila asam
atau basa hanya terdisosiasi sebagian maka disebut asam atau basa lemah, misalnya asam asetat, H2S
dan amonium hidroksida. Beberapa konsep asam basa:
- Arrhenius : asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi H+ dan anion sedangkan basa terurai menjadi OH- dan kation (berlaku untuk senyawa anorganik dalam pelarut air)
- Bronsted : asam adalah senyawa yang cenderung melepas proton, basa cenderung menangkap proton (berlaku dlm semua pelarut). Dengan demikian asam dapat berada dalam beberapa bentuk:
ü molekul netral : CH3COOH ↔
H+ + CH3COO-
ü Ion positif :
NH4+ ↔ H+ +
NH3
ü Ion negatif :
H2PO4- ↔ H+ +
HPO42-
- Lewis : asam adalah akseptor pasangan electron, basa adalah donor pasangan electron. Jadi, asam tidak harus mengandung hidrogen.
NH3 (basa) + BF3 (asam) ↔ H3N:BF3
Asidimetri
dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hydrogen
yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk
menghasilkan air yang bersifat netral.
Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton
(asam) dg penerima proton (basa). Pada jenis titrasi basa
kuat dengan peniter asam kuat (misal : HCl atau H2SO4), menghasilkan garam yang tidak terhidrolisis
dalam larutan air dan larutan menjadi kristal pada titik ekivalen (pH ekiv = 7) sehingga indikator yang digunakan
adalah yang mempunyai perubahan pH dari 5-10. seperti pada penentuan
boraks dalam larutan air sebagai campuran borat dan natrium tetraborat, natrium
salisilat, etilenadium, injeksi/tablet Na-bikarbonat (Becket, hal.110).
Larutan baku asam biasanya dibakukan terhadap Na2CO3
, Na tetraboraks atau tris (hidroksi metil) amino metan. Larutan baku basa dibakukan terhadap kalium biftalat atau asam
benzoat. Larutan baku asam yang sering digunakan dalam asidi alkalimetri
umumnya dibuat dari HCl dan H2SO4 . HCl lebih disukai
untuk senyawa yang memberikan endapan dengan H2SO4seperti
Ba(OH)2. H2SO4 lebih disukai untuk titrasi
dengan pemanasan karena kemungkinan terjadi penguapan pada pemanasan dengan HCl
yang dapat menimbulkan bahaya. Larutan baku alkali yang sering digunakan NaOH,
KOH, dan Ba(OH)2. Larutan ini mudah menyerap CO2 dari
udara membentuk karbonat sehingga konsentrasinya dapat berubah dengan cepat.
Indikator yang digunakan baik pada asidimetri maupun alkalimetri adalah
asam organik lemah (indikator asam) atau basa organik lemah (indikator basa),
di mana bentuk yang terdisosiasinya mempunyai warna yang berbeda dengan bentuk
yang tidak terdisosiasi. Kekuatan asam/basa dari indikator ini harus lebih
kecil dari kekuatan senyawa yang hendak ditentukan dan larutan pengukur yang
digunakan. Perubahan warna tersebut terjadi akibat adanya reaksi disosiasi dan
konstitusi [terjadi akibat tautomeri / valensisometri] (Analisis Farmasi, hlm. 176-177). Pemilihan indikator asam-basa
didasarkan pada besarnya persentase rentang kesalahan yang dapat diperoleh dari
kurva titrasi. Jika rentang kesalahan yang diperoleh masih kecil, maka
indikator tersebut dapat digunakan.
Pada penentuan kadar karbonat dalam
suatu basa, di dalam sampel terdapat campuran OH- dan CO32-.
Menurut Bronsted keduanya adalah bersifat basa. OH- adalah basa
konjugasi dari H2O sedangkan CO32- adalah basa
konjugasi dari HCO3-. H2O sebagai asam jauh
lebih lemah dari pada HCO3- sebagai asam. Karena itu OH-
sebagai basa lebih kuat dari pada CO32- sebagai basa.
Jika campuran kedua basa ini
direaksikan dengan asam, maka reaksinya akan bertahap sesuai dengan kekuatan
basa-nya.
Tahap ke-1 : OH- + H+ ↔ H2O
Tahap ke-2 : CO32- + H+ ↔
HCO3- + H+ ↔ H2CO3
Data dan Perhitungan :
Tabel Titrasi :
Pembacaan (mL)
|
Titrasi ke-1
|
Titrasi ke-2
|
Titrasi ke-3
|
Volume Awal
|
0.00
|
0.00
|
0.00
|
Voleme Akhir
|
22,40
|
22,40
|
22,40
|
Volume Pemakaian
|
22,40
|
22,40
|
22,40
|
Volume Rata-rata
|
22,40
|
||
Perubahan Warna
|
Jingga Merah
|
Jingga Merah
|
Jingga Merah
|
Be NaHCO3 =
84 g/mol
Be HCO3 =
61 g/mol
Konsentrasi HCl = 0.0786 N
Perhitungan :
mEK NaHCO3 = mEK
HCl
mEK NaHCO3 = Vol.
Titrasi x [HCl]
= 22,40 mL x 0.0786 N
= 1,76064 mEK
Berat NaHCO3 = mEK NaHCO3 x Be NaHCO3
= 1,76064 mEK x 84
= 147,89376 mg = 0,14789376 gram
Berat
total NaHCO3 =
=
= 1,4789376 gram
Berat
HCO3 =
=
= 1,0739904 gram
Kadar
HCO3 =
=
= 71,58504299 % ≈ 70,59 %
Kesimpulan
:
Kadar dari
bikarbonat dalam natrium bikarbonat adalah 70,59 %
Tidak ada komentar:
Posting Komentar